Hati Yang Tersakiti

     Menurut mu akan berharap mendapatkan kisah cinta seorang remaja yang diputusin pacarnya dengan sadis atau, pernyataan cinta yang ditolak karna 'Kamu terlalu baik buat ku'? Jelas Tidak, karna itu tidak terlalu menykitkan bagiku. aku ditolak pernah tapi diputusin ngak. aku udh pernah ditolak tapi tidak aday berubah. dal lah, intinya ini tulisan bukan mengisahkan tragisnya putus. ini tulisan akan mengisahkan Zharfan muda yang hatinya tersakiti karna ditingal org berharga

    Beberapa hari setelah aku pindah rumah, teman masa kecilku Haibi mengunjungiku. aku senang karna teman laki-laki pertama ku mampir untuk bermain. disisi lain juga aku punya firasat buruk tentang ini, singkatnya aku perkenalkan dia kepada teman baru ku didaerah rumah baru. haibi mengajak teman-ku dan aku untuk ke warnet. malangnya aku diajak ke warnet khusus game jadi yang ngobrol cuma teman ku dan haibi, aku hanya bengong yang liat mereka bermain. sehabis itu kami bertiga pulang. setelah semua pulang ke rumah masing masing, tiba-tiba ibu berkata 'Haibi udh sembuh? kata mamahnya haibi sakit' aku bertanyak sakit apa dan ibu mengelengkan kepala. dan firasat buruk ku mulai tumbuh. 

    beberapa hari kemudian aku mendengar kabar bahwa haibi sudah tiada. sedih, tentu saja, bagaimana tidak teman masa kecilmu sudah tiada. lalu mengingat semua kebaikan haibi, semua kesalehanya. dan aku berfikir bahwa allah tidak akan membawanya kecuali dia sudah layak di atas sana. ini lebih menyakitkan dari pada ditolah atau diputusin. 

    beberapa bulan setelh haibi meningal nenek ku satu satunya, meningal setelah aku tahu kabar itu aku menangis, aakan tak terima bahwa nenek satu satunya diambil allah. tapi aku tersadar, diluar sana ada yang tak punya ayah dan ibu. kenapa aku sedih berlama" sedangkan orang tuaku masih di sampingku

    Hal ini pernah disingung di beberapa tulisanku, tulisan ini akan menjadi sejarah bagi diriku. bahwa aku pernah menangis tersedu". sakit hati karna cobaan, dan bangkit karena tau masih ada diluar sana yang lebih buruk nasibnya dibanding akua. 'jika kamu kurang bersyukur kamu tinggal melihat kebawah, jika kamu ingin termotivasi lihat keatas'


jujur itu sakit hati pertama, aku tak punya pengalaman cinta. apalagi pacaran karna aku sudah berjanji tidak akan pacaran. orang tua ku tak pernah menyingung hal yang berbau cinta mereka mempersilahkan anak-anaknya untuk mencintai seseorang. tapi harus tau diri. yang ku ngak tau hanya satu. APAKAH MEREKA MEMBOLEHKAN ANAKNYA BERPACARAN?

Komentar

Rekomendasi untuk kamu baca

Semester 1

Mencium Pipi