Teman Lama

     Teman Pertama Laki-laki? Dulu waktu aku masih kecil, hampir semua teman/ tetangga ku adalah perempuan. Jadi jarang atau bahkan tak ada laki laki, pada masa itu. Hanya aku dan satu teman laki laki pertamaku. karena dia teman laki laki pertamaku aku mengangap nya sebagi sahabat. aku ngak tau kenapa kami bisa dekat, yang aku ingat setiap hari dia bermain kerumah ku untuk bermain game PVZ, Dia adalah orang pertama yang menamat kan game terebut. karena belum ada yang bisa memainkanya selain dia, dulu aku pernah mencoba tetapi kalah. 

    Setiap hari libur, jam 7 pagi aku keluar dari teras rumah. melihat kearah rumah-nya. apakah dia sudah siap untuk bermain atau tidak, atau dia menghampiri rumah ku dengan mandirinya. aku senang saat itu, karena aku bisa melihat jalanya permainan. dari dulu aku tak pandai berbain game, aku hanya senang melihat orang bemain game. 

    Banyak sekali yang aku lakukan waktu ku masih kecil bersamanya. ada satu kejadian yang aku ingat sampai sekarang, disaat dia bermain game. tiba tiba mati lampu, karena bingung mau ngapain aku mengajaknya kekamar ayahku. sebenarnya saat itu tidak ada yang berani masuk kekamar orang tua temanya, termasuk aku. tapi entah kenapa aku dan tetehku mengajaknya bermain perang bantal disana. itu jadi momen pertama dan terakhir, membawa teman masuk kekamar orang tua-ku.

    Seperti hal-nya anak kecil pada umumnya, ada satu waktu dimana layangan lagi trend di daerahku. dan seperti pertemanan pada umumnya, kami berdua berencana bermain layangan di lapangan luas yang rencana dibangun komplek perumahan (saat ini sudah jadi). selain suka bermain layangan, dia juga pandai bermain game. selain PVZ dia juga sering bermain game di Warung internet, tentu saya tidak ikut karena faktor uang. 

    Suatu hari aku pindah rumah, tentu aku berat dengan keputusan kedua orang tua ku yang pindah rumah ini. Walau jaraknya hanya 250 M dari rumahku yang lama. jarak 250 bagiku yang masih kecil itu jauh, dan ngak ada kesempatan buat main setiap weekend. 

    Singkat cerita aku sudah hampir 2 tahun dirumah yang baru, aku kadang main kerumahnya. bermain seperti biasa layaknya anak kecil pada umumnya. suatu ketika dia tiba tiba bbermain kerumah ku tanpa sebab, aku tak ingat apa yang aku tanyakan. yang pasti waktu itu kami berdua tak tau harus ngapain. akhirnya dia memutuskan untuk mengajaku ke warnet, aku ingat tetangga depan rumahku juga ada yang tau soal game warnet ini. agar tidak hanya aku dan haibi saja, aku mengajak tetanggaku itu. Tetanggaku lebih tua dariku 1 tahun, kami bertiga bermain ke warnet. aku yang hanya bisa mendengarkan percakapan mereka tentang game Lost Saga. sambil  liat liat kesekitar saking noraknya. 

    hari itu pun sudah berlalu, aku mendengar kabar bahwa haibi bermain kerumahku itu sehabis dia sembuh dari sakitnya. aku tak tahu dia sakit apa, yang jelas itu parah, awalnya aku khawatir. tapi setelah melihat kondisi dia yang baik baik saja waktu bermain, aku tak khawatir. 2 hari, 3 hari, 7 hari, 2 pekan pun berlalu. aku mendapt kabar bahwa haibi meninggal tadi subuh, aku tak ingat jelas kapan tanggalnya. yang pasti disitu aku merasakan sakit hati ditinggal seorang teman lelaki pertama. 

    Haibi itulah namanya, umurnya lebih muda 1 tahun dariku. dari kecil dia sudah didik dengan baik oleh orang tuanya. bahasanya santun, baik, ramah, dan paling ngak bisa lawan orang tua. Pemain sepak bola itulah cita cita yang pernah Haibi sampaikan kepadaku, saat aku dengar kabar haibi meninggal, aku mendengar kata kata dari sahabat Rasul sekaligus menantu dan juga sepupu Rasulullah, yaitu Ali R.A yang berbunyi "Sayyidina Ali bin Abi Thalib RA pernah mengungkapkan(wallahu a'lam): "Barangsiapa hari ini lebih baik daripada hari kemarin, maka ia adalah orang yang beruntung. Barangsiapa hari ini sama dengan hari kemarin, maka ia adalah orang yang merugi. Dan barangsiapa hari ini lebih buruk daripada hari kemarin, maka ia adalah orang yang terlaknat." 

    kata kata dari Ali Bin Abi Thalib ini didukung dengan Qs 59 ayat 18, yang artinya "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah disiapkannya untuk hari esok; dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."

    Jadi waktu itu kesimpulan yang aku ambil adalah allah membawa Haibi bukan tanpa sebab. amalanya sudah cukup membawanya kesurga, dari situ aku termotivasi untuk mati syahid/meniggal dalam keadaan Husnul Khotimah. Haibi juga yang jadi motivasiku untuk terus hijrah, untuk terus belajar menjadi muslim terbaik. 

    Walau dia seperti anak kecil pada umumnya suka main warnet, bermain layangan, menonton acara telivisi Dan aktivitas yang dilakukan oleh anak kecil pada masa itu lainya. dia tak meninggalkan kewajibanyan sebagai seorang muslim, dia juga sangat sopan terhadap orant tua, guru,dan orang yang lebih tua.

    Terima Kasih Haibi, karena sudah menamatkan Game PVZ di komputerku. karenamu aku belajar untuk tak menyerah jika satu jebakan paling belakang sudah terpakai, tinggal tambal dengan tanaman yang baru. karena mu saat ini aku sudah menamatkan PVZ 4 kali.

    Karenamu juga aku hijrah


    

Komentar

Rekomendasi untuk kamu baca

Semester 1

Mencium Pipi