Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2022

Hujan

 Malam itu, malam paling dingin yang pernah aku rasakan. Tak ada segelas kopi dimeja, yang ada hanya kehancuran. Menatap kosong luar jendela, air mengalir deras dari genting. Membuat semua makhluk hidup mencari tempat perlindungan.  Malam itu, menjadi malam yang sepi. Tak ada lagi suara anak berlari, tak ada lagi kembang api. Yang ada hanyalah kekecewaan sang buah hati. Menyakitkan, tapi apa daya. Hanya seorang siswa dalam kos sempit ini.  Berpikir tak ada lagi jalan keluar bagiku, dari masalah yang telah aku buat. Menyakiti, disakiti, mengecewakan, dikecewakan. Pada akhirnya, apa yang telah aku rasakan ternyata telah lebih dulu aku lakukan. Terlambat untuk menyadarinya Hujan ini belum berhenti, aku mulai dingin ditepian kamar ini.  Kecewa itu wajar, aku rasa. Kecewa mengajarkanku untuk bahagia, aku rasa. Kecewa itu adalah fase yang wajar di usiaku, aku rasa. Normalisasi normaslisasi yang tak tau kebenarannya itu benar benar normal, atau hanya sebuah ilusi yang menyakiti.  Mencoba bera