Sebuah kisah

     Waktu awal aku memasuki usia remaja, SMK. Aku berniat untuk tidak memiliki teman, hal ini dipengaruhi oleh salah satu anime populer Classroom of The elite dan beberapa anime serupa. Yang dimana tokoh utamanya mengasingkan diri dari kehidupan sosial disekolah. Tetapi cukup pintar

    Selain dipengaruhi oleh anime, aku berpikir utuk tidak berteman lagi. Alasanny cukup sederhana, aku tidak mau terlalu ribet mengurus kehidupan orang dan penasaran atas ini itunya orang. Karena aku memiliki kecenderungan untuk penasaran atas sesuatu, terutama kepada seseorang.

    Tetapi persaan dan niat itu tidak diimbangi dengan adany aku yang aktif dalam kelas Online. Ya, saat itu sekolah masih Online/jarak jauh karena pandemi yang melanda negeri kami. Saat itu, bisa dibilang masa keemasanku, aku mencolok, aktif dan memiliki reputasi baik di mata teman teman sekelasku.    

    Selama setahun, hal itu terus terjadi. Aku dan teman sekelas belum pernah bertemu tatap muka. Disaat itu pula aku dekat dengan salah satu teman dekatku, aku dekat denganny karena kami selalu berdiskusi soal tugas tugas dari guru yang banyak itu. Ditambah kami yang aktif pada saat pembelajaran online.

    Elakshi namanya, dia seorang wanita yang aku kagumi. Mungkin aku menyimpan perasaan padanya. Tapi, aku tepikan itu. Aku masih memegang niatku diawal. Tapi ini tidak melenceng sih, karena yang aku maksud aku akan pendiam jika disekolah.

    Hari hari itu berlalu dengan aku yang diam, dan hanya sering bercengkrama dengan Elakshi via WhatsApp. Suatu hari tiba dimana kami sekelas diminta untuk ke sekolah. Hatiku senang entah mengapa, antara akhirny aku bisa merasakan suasana kelas, atau akhirnya aku terbebas keluar rumah.

                Tapi, aku masih memegang niat ku dari awal sekolah. Di sekolah kami diminta mengisi beberapa data yang diperlukan sekolah, dan memfoto diri untuk kebutuhan sekolah, rapot contohnya. Aku seorang yang tidak tau apa apa soal Fashion, aku cenderung mengikuti peraturan sekolah. Gaya ku ya, seperti anak biasa di kelasmu lah.

                Baju rapih, rambut pendek, tas hitam di pundak dan memakai kacamata hitam. Aku pikir, itu lah yang terbaik buatku. Aku seakan menjadi orang paling keren saat itu. Jarak dari sekolah kerumah cukup jauh, sekitar 15 KM.

                Disaat pertama kali ke sekolah, aku terlambat. Tapi untungnya ini bukan sekolah formal, jadi aku tidak usah repot repot dihukum karena terlambat. Karena keterlambatan itu, aku kehilangan beberapa informasi yang mengharuskan aku untuk mencari tahu.

                Tetapi, aku hanya diam di  ruangan itu. Didepan ku ada layar monitor besar, dan aku merasa aku orang paling repot di ruangan itu. Seakan kepercayaan diri yang sudah aku bangun sebelumnya runtuh begitu saja, setelah aku menyadari aku orang paling aneh disana.

                Disela-sela aku mengisi data sambil kebingungan, aku ditanya oleh seseorang yang duduk disebelahku. Dia bertanya tentang apa yang harus diperbuatnya. Aku pun bingung, karena aku sendiri sedang mencari tahu apa yang seharusnya aku lakukan.

                Sebelumnya, kami diminta untuk membawa beberapa data pribadi seperti Ijazah, Kartu Keluarga, dan akte kelahiran. Dan juga kami diberikan sebuah link yang harus kami isi. Dan jika aku tidak salah menebak, aku harus mengisi beberapa data diri dari data yang telah aku bawa ini.

                Walaupun agak telat masuk, informasi yang sebelumnya disampaikan sudah tertulis dalam link itu. Jadi aku hanya perlu mengisi beberapa data itu. Dan aku memberi tahu seadany tentang apa yang aku tau kepada orang yang bertanya.

                Akhirny, pengisian data pun selesai. Dan aku tidak salah dalam menebak, karena setelah anak itu bertanya ada sesosok guru yang mengarahkan kami untuk mengisi link tersebuk kepada kami. Satu persatu siswa yang telah mengisi keluar ruangan, aku menjadi orang yang terakhir keluar ruangan.

                Menurut informasi yang didapat, setelah ini ada sesi foto untuk kebutuhan sekolah. Aku menunggu didepan ruangan itu, duduk sambil membuka komik. Belum aku membaca satu kata dalam buku itu, ada seseorang yang menyapa dan berkata “Kamu wibu?”.

Komentar

Rekomendasi untuk kamu baca

Semester 1

Mencium Pipi