Melihat ke arah lain

    Tak pernah ku sangka, hanya melihat satu foto buram di galeri handphone membuat kenangan lama itu kembali. Senyuman, kebahagiaan, dan keseruan di masa yang tak mungkin datang kembali. Membuat hati dan jiwa ingin mengingat kembali, betapa serunya momen itu. Betapa berharganya momen itu. 

    Setiap foto yang kulihat, hanya ada foto buram lainnya. Yang seolah, tak sengaja aku ambil saat itu. Momen ketika aku mencoba memfoto seseorang yang sedang bergandengan tangan, atau memfoto jail temanku yang terjatuh dari kursi taman. Atau foto lainnya, kebersamaanku bersama teman temanku. Menikmati EsKrim mahal yang tak pernah aku beli sebelumnya, atau menaiki skutter di tengah gelapnya malam.
 
    Momen indah, yang membuatku ingat akhir dari kisah itu. Perpecahan antara kita, cinta yang tak selamanya bisa menyatukan. Kepercayaan yang tak selamanya bisa memastikan. Dan keberanian untuk mengungkapkan, yang tak selamanya bisa menyelesaikan. Pada akhirnya, sebuah kebencian, hanyalah kebencian. Jika tak pernah saling mengerti

Komentar

Rekomendasi untuk kamu baca

Semester 1

Mencium Pipi