Sakit Gigi

 Lamunanku di pagi ini, membuatku ingat. Betapa indahnya hidup, tanpa rasa sakit. Menikmati setiap rasa, texture dan aroma. Tanpa takut rasa sakit menghampiri. Membuatku sadar, bahwa sikat gigi 2 hari sekali penting dilakukan sejak dini. Disamping, melatih hati agar tidak lagi tersakiti. 

Ah... sudahlah, pikiranku pagi ini sangat kacau. Sakit gigi ini sangat menyiksaku. Yang aku bisa lakukan hanya bergumam kesal karena rasa nyerinya tidak hilang. Kapan aku bisa beraktifitas tanpa harus memikirkan ini... Ah, iya. Tidur. Tapi sulit

3 Menit kemudian, aku tidur pulas. 

Terdengar berisik notifikasi Handphone yang ada atas kasur, aku terbangun karenanya. 200 PESAN, dari grup yang kenapa dibuat. Aku membalikan badan, melihat kearah langit langit. Dan memikirkan, kenapa aku ketiduran. Dan beberapa saat kemudian, aku sadar. Karena rasa nyerinya masih ada. 

Aku berdiri dari tiduku, mengambil handphone. Dan melihat pesan yang banyak itu. Ohh, ternyata rencana untuk jalan jalan bareng. Rasanya aneh, bagiku seorang penyendiri bisa main keluar bersama teman. Tapi yasudahlah, hidup ini kadang kocak. Tau tau aja, udh tau. Begitulah. 

Keesokan harinya, aku bersiap untuk bertemu teman temanku. Kita bertemu dilokasi, rencananya kami akan bersepeda di suatu taman kota. Dan aku berangkatnya, menggunakan motor. Karena jarak yang jauh. Sepedanya? ya nyewa, murah kok. 

Singkat cerita, gigiku masih sakit. Terlihat benjolan dipipi, membantuk wajah konyol dengan bentuk yang aneh. Sebelah kanan mulus, sebelah kiri ada bulatan besar. Aku sendiri tertawa melihatnya, kocak sih. Kayak idup. Untuk jaga jaga, aku pakai masker. Harga diri bor, siapa yang peduli? ya aku. 

Sepanjang jalan aku berteriak dan protes dengan rasa sakit ini. Tak lama, sakitnya makin parah. Ngak juga sih, lebay. Tapi sakit gigi itu sakit banget loh, kyk lu ngak bisa makan lagi kalau udah sakit gigi. Yakan? tpi enggak juga sih, tadi pagi aku sarapan. Entahlah, yasudahlah. Siapa juga yang peduli? ya aku. 

Sampailah aku di taman kota, aku menyapa teman yang lain. Lalu memarkirkan motorku. Dan menyewa sepeda, waa hidupku lancar sekali seperti MC anime. Indah bukan? kecuali sakit gigi sih, mana ada MC anime sakit gigi waktu lagi senang senang. Iyakan? enggak juga sih. 

Angin berhembus kencang, banyak pepohonan, suara kicau burung terdengar. Siang ini sejuk, namun melelahkan. Sungguh cape mengayuh sepeda, sudah berapa tahun ya aku tidak berolah raga? rasanya seperti orang tua. Tapi yang penting, senang senang. Berkeliling taman, sambil melihat lihat pemandangan yang ada, saya panggilkan becak, kereta tak berkuda, becak becak tolong jangan datang, karena saya ngak mesen. 

Di sebrang jalan terlihat Minimarket, kami semua setuju untuk mampir kesana. Karena cape butuh mineral yang cukup. Karena sebagian besar tubuh kita dipenuhi mineral, sisanya perasaan yang tak pernah terbalaskan. 

Sampailah kami di tempat parkiran, 2 orang dari kami menunggu diluar. Sisanya masuk untuk membeli kebutuhan. Termasuk aku. Didepan pintu tertulis tulisan "Dilarang memakai kacamata, helm dan masker", aku terdiam sejenak. "Ah ngak penting" dan akupun masuk kedalam ruangan. 

Suhu tubuh yang panas, tiba tiba merasa adem didalam. AC minimarket memang yang terbaik, tanpa minumpun hausku sudah hilang. Kayaknya semalaman disinipun aku jadi ngak haus deh. Aku terdiam ditengah tengah toko, seperti orang gila. Emang gila ya, mana ada orang tadi bilang "Manusia sebagian besar ditubuhnya itu butuh mineral" tiba tiba bilang "AC Minimarket bisa mengantikan kebutuhan mineral" ngaco lah, NGACO. 

Akupun diliat semua orang, dan malu. Lalu bergegas ke rak penuh mineral air. 

Aku hanya sendiri, semua sibuk memilih minumannya. Aku juga sibuk memilih merk air mineral yang paling murah. Mencari mencari yang paling murah, terfokus pada angka angka. Tidak peduli merk, yang penting haus hilang. 

Dalam keseriusanku, aku mendengar teriakan kecil yang memecah ketenangan berpikirku. Aku menoleh sedikit kearah kumpulan gadis yang tertawa melihatku. "Oh, aku ganteng ya?" pikirku dalam hati, ya memang siapa juga yang ngak tau aku ganteng. Tapi sudahlah, aku tak pedu-

Senyuman itu, suara itu, rambut itu. Sepertinya aku kenal?  Sepintas dalam pikiranku

Ah... mana mungkin. Aku melanjutkan pencarianku. Sesaat setelah itu, aku memastikan. Gadis pendek, dengan rambut yang cukup panjang. Matanya yang biru dan memakai masker. 

AHHH, IYAA MASKER. Aku reflek inget masker, memgang muka dan memastikan bahwa aku masih memakainya. "AH TOL*L" reflek ngomong kasar karena sudah sadar maskernya tidak dipakai. Pantes aja cewe cewe tadi ketawa, orang liatatin wajah kocak ini. 

Aku jadi terlupa dengan gadis yang sempat teringat. Aku keburu kesel, dan akhirnya membeli minuman paling murah di minimarket. Bergegas kekasir, memakai masker. Dan keluar. Hari itu ditutup dengan sepanjang waktu aku memakai masker. 

Pagi yang indah untuk memulai hari, gigiku sudah kembali normal. Namun tetap saja, agak ngilu kalau memakan eskrim. Hari ini aku mulai dengan berdiri, dan duduk lagi. Karena hari ini libur, rencanaku hanya satu. Turu sepanjang hari. Aku merapihkan kasur. Berbaring dan tidur lagi. YEY, libur itu sungguh menyenangkan. 

1 Jam kemudian, aku terbangun karena suara berisik dari luar. Aku hanya duduk dikasur, sambil melamun. Entah pikiran darimana, tiba tiba aku teringat kejadian minimarket yang bodoh itu. Tetapi bukan itu, aku kembali mengingat salah satu wajah cewek yang menertawakanku. Aku tak masalah ditertawakan, karena pada saat itu. Wajahku memang lagi kocak kocaknya. 

Sepertinya aku kenal, tapi siapa? dari mana? sejak kapan? Hatsu koi? 

Bangun tidur, aku langsung dihadapkan dengan pemikiran "siapa nama cewek waktu itu", 30 menit aku habiskan untuk memikirkan itu. Dan hasilnya? Naas, hanya perasaannya saja yang aku ingat. 

Perasaan yang belum tersampaikan. Tapi siapa? sejak kapan? ayolah, siapa? SIAPA?? Aku teriak sendiri dikamar, orang orang sekitar tidak merasa aneh. Karena setiap hari aku begini. Teriak tidak jelas. Wajar saja, aku ini orang. Kalau mengeong itu kucing. 

Kocak banget, aku ngak tau catatan ini mau dibawa kemana. Intinya, saat ini. Sepanjang bulan ini. Aku masih penasaran siapa dia, kenapa si dia harus pake masker? apa dia sakit gigi juga? tapi mana mungkin. Kalau iya pun, pasti kita jodoh, iyakan? IYAKAN? 

Ah, apakah ini efek rasa sakit yang berkelanjutan? nyerinya masih ada loh, makan aja susah apalagi mengingat masa lalu. Makin sakit. 

Komentar

Rekomendasi untuk kamu baca

Semester 1

Mencium Pipi