Lagu yang sama
Entah yang keberapa kali aku dengar lagu yang sama di setiap
Playlist spotify yang aku putar. Aku penasaran mengapa ada lagu ini, dan memeriksa semua Playlist yang aku buat beberapa bulan lalu. Ternyata benar. Lagu yang sama ada disetiap Playlist yang aku
buat. Mulai dari Playlist Bulanan, Belajar, Santai dan sampai Playlist galau.
Sudah hampir 1 bulan aku tidak memutar musik dari Kumpulan
Playlist yang aku buat sendiri. Sudah lama juga aku tidak membuat Playlist yang
baru. Belakangan ini aku mendengarkan musik dari Rekomendasi yang muncul dari Youtube.
Aku jadi cukup penasaran dengan semua playlist yang aku buat
masa itu. Ketika aku masih sendiri, dan menatap layar laptopku ini. Satu persatu Playlist lama aku buka, dan melihat judul judul lagu yang familiar dan teringat kenangan yang terkandung di dalamnya
Aku terhenti pada satu lagu yang aku ingat pasti dengan jalas.
“As The World Caves In” yang di Cover oleh Sarah Cotharn. Jujur saja, aku tak tau artinya sama sekali.
Yang aku ingat, aku memasukan lagu ini dalam playlistku karena Nadanya yang
begitu lembut. dan Tidak banyak memiliki aransemen yang berisik, hanya ada Lantunan Piano tenang.
Tak berpikir panjang, aku langsung memutar lagunya. Dan menikmatinya dengan hikmat dan seksama. Ketukan piano, dan Bait pertama lagunya membawaku ingat seseorang. Caramelia, seorang yang aku kenal melalui dunia maya berbulan bulan yang lalu.
Dari setiap bait yang ku dengar, aku kembali mengingat memori lama yang sempat aku lupakan. Memori tentang teman lama yang aku tinggalkan. Aku seperti kembali ke masa itu, tahun 2020. Ketika dunia dilanda pandemi, dan indonesia memasuki masa Kritisnya. Semua orang di hantui rasa takut akan satu Virus yang menyebar dengan cepat. Masyarakat dihimbau untuk tetap dirumah. Setiap sekolah, kantor dan toko toko tutup. Semua bekerja, belajar, belanja dari rumah. Produktiftas orang terganggu.
Tentu saja, aku sebagai siswa menyambutnya dengan meriah. Akhirnya menikmati libur panjang. Namun kemeriahan itu tidak berlangsung lama. Libur panjang ini benar benar panjang. Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sudah dilakukan lebih dari 1 tahun oleh pemerintah.
Tahun ini, 2020. Aku sudah lulus SMP, dan aku kehilangan teman temanku. Mereka sudah berjalan dengan pilihannya masing masing. Dan aku berdiri sendiri di lingkuangan baru yang bahkan belum pernah aku temui. Masa Pengenalan Lingkuangan Sekolah (MPLS) pun diadakan secara daring.
Aku bertemu dengan Caramelia dari seorang streamer youtube dengan username Nodyplay. Saat itu, aku masih senang senangnya berselancar di
dunia maya. Mencari hiburan di waktu waktu luangku. NodyPlay, adalah
streamer kecil yang baru memulai karirnya di youtube sebagai streamer. Sejak
saat itu, aku masuk komunitas yang baru dibuat di salah satu Media sosial yang
asing ditelinga, yakni Discord.
Discord adalah hal baru bagiku. Karena yang aku tau hanyalah
WhatsApp dan Instagram untuk orang orang saling bersosial melalui dunia Maya.
Dari komunitas inilah, aku bertemu banyak teman ‘Online’ juga ‘Caramelia’. Kami
semua disatukan dengan tujuan yang sama. Berkomunikasi dengan Kreator. Dan kami
jadi terhubung satu sama lain sebagai penonton.
Sebagai User baru Discord. Aku meraba raba banyak Fitur yang
ada disana. Mulai dari Fitur Chat Room, Voice Room sampai Role yang bisa kita
dapatkan. Dan salah satu Fitur Favoritku adalah Voice Room. Disana, aku bisa
mengobrol dengan orang lain yang tidak satu daerah denganku. Konsepnya sama
seperti kamu Menelepon Dirimu sendiri dengan HP dan nomor tlp yang berbeda.
Namun ini melalui Media sosial bernama “Discord”
Dalam Voice Room juga, kita bisa mendengar lagu. Kita
tinggal memberikan perintah pada Bot. Dan secara otomatis, bot tersebut akan memutarkan
musiknya untuk kita.
“Coba deh dengerin lagu ini” Ketik Caramelia di ChatRoom. Aku,
Dia dan temanku yang lain sedang asyik mendengarkan musik di VoiceRoom sambil
bermain MiniWorld. Di VoiceRoom, menjadi penyumbang lagu terbanyak. Aku dan
temanku yang lain hanya fokus pada MiniWorld dan Mendengarkan lagu.
“Nah ini! Dengerin, lagunya enak” ketiknya semangat ketika
lagu “As The World Caves In” yang di cover Sarah diputar. Kami semua asyik
menghayati lagu itu sambil fokus bermain game. Dan disetiap Voice Room dengan
Dia, aku pasti akan mendengarkan lagu itu lagi, lagi dan lagi.
Aku tak keberatan. Karena aku menyuka lagunya. Walau aku tak
begitu paham dengan artinya.
Kejadian itu sudah lama berlalu, mungkin 2 atau 3 tahun
lalu. Musik menyimpan berbagai rasa, kenangan dan kejadian yang pernah kita
rasakan. Tanpa sadar ataupun tidak. Dalam kasus ini, aku tak menyangka bahwa
Lagu sederhana yang di aransemenkan oleh Piano bisa membuatku kembali kemasa
masa yang indah itu.
Kenangan manis yang aku tinggalkan sendiri. Kini, indonesia
sudah pulih. Aktifitaskupun kembali. Walau ada sedikit penyesuaian antara diri
dan Sosial. Aku lebih memilih kehidupan ini. Kehidupan nyata, dibanding maya.
Komentar
Posting Komentar