Akhir dari Januari

Hari terakhir di bulan Januari, berharap semua berakhir dengan senyum gembira. Terpukul oleh kenyataan yang ada. Ketakutannya dalam pertemanan, traumanya akan sosialisasi kembali menghantui dirinya.  

Hanya bisa termenung, membayangkan apa yang akan terjadi jika dia berani memulai langkahnya. Membayangkan betapa bahagianya dia, dikelilingi banyak teman. Membayangkan betapa senangnya ketika ulang tahun di ucapkan. Membayangkan betapa bahagianya ketika sakit di jenguk hanya untuk menanyakan kabar

PENGANGGU! kata mereka
PENGECUT! Ujarnya
CULUN! Teriaknya

Kata kata itu selalu terbayang dipikirannya, semua pikiran-pikiran itu sirna sektika. Tak berani memulai adalah alasannya. Memilih sendiri tersakiti, dari pada bersama tetap disakiti. Menyalahkan dunia, mengapa tak mempertemukan dengan teman yang baik. 

Menyalahkan diri, mengapa tak berani untuk memulai.

Tetes demi tetes terjatuh ke daratan hampa, membasahi ruang hati yang begitu kosong. Dia sendiri, dipojokan. Menangisi betapa sedihnya dirinya sendiri. Tak bisa menikmati "Pertemanan" sesungguhnya

Kini dia sudah beranjak remaja, masih diruangan yang sama. Di temani rasa takut, di temani diam, di temani semua kekecewaan yang dia buat sendiri. 


Untuk apa hidup, pikirnya

Komentar

Posting Komentar

Rekomendasi untuk kamu baca

Media Sosial