Survei Tempat
Satpam adalah sosok menyeramkan ketika kita mamasuki sebuah wilayah yang dijaga oleh petugas. Walau perawakannya bermacam macam, mulai dari kurus banget, gendut banget sampai macho banget. Mereka mempunyai satu kesamaan, yakni bicara yang lantang dan tinggi.
Sedikit
menyebalkan ketika kita bertanya, malah dijawab seperti kita telah melakukan
kejahatan. Dalam beberapa hal aku bisa mewajarkan sih. Pertama, mungkin satpam tersebut
berjaga jaga takutnya diri ini memiiki niat buruk. Kedua, mungkin ada kejadian buruk
dipekerjaannya yang membuat dirinya begitu tegas dan menyeramkan
Walau
pangkat Satpam tidak setinggi Polisi apalagi Militer. Tetapi ketiga profesi
tersebut memiliki 1 persamaan yakni sama sama menyeramkan. Walau Cuma dilirik,
sudah membuat jantung berdegup leibh kencang. Apalagi disamperin membuat salah tingkah,
panik dan lain sebagainya.
Seharusnya
satpam atau petugas keamanan yang lain bisa mengunakan nada yang rendah, juga
sikap yang ramah. Itu akan membantu penyerapan informasi, dan kita sebagai
makhluk polos mengerti dengan apa yang telah disampaikan. Dan itu membuat reputasi
satpam dimata masyarakat meningkat.
Dan yang
aku baru tahu, ternyata satpam memiliki sekolah khususnya sendiri. Seperti polisi
dan militer. Dari sini aku berpikir. Apakah pangkat Satpam bisa setara dengan
polisi dan militer? Ketika profesi tersebut erat kaitannya dengan keamanan. Polisi
mengamankan daerah, satpam mengamankan suatu gedung, kompleks dan lainnya. Militer
mengamankan negara.
Pandanganku terhadap Satpam itu menyeramkan. Sungguh.
Tapi entah mengapa, satpam hari ini sangat ramah. Dihari yang terik menyengat kulit ini, aku pergi ke Universitas Padjajaran untuk survei tempat UTBK nanti. Diluar dugaan, Univ ini sangat amatlah luas. Bahkan pintu masuk untuk peserta UTBK terbagi menjadi 4, Pintu masuk A, B, C dan D.
Aku, teteh dan, temanku masuk kompleks Unpad melalui Pintu masuk A. Yang dimana, jalan menuju Pintu masukA harus menanjak jalan. Tapi tak begitu masalah, karena ada motor. Walau cukup jauh dari Masjid Al Jabbar ITB. Jalanan yang sepi, ditemani pepohonan yang masih asri membuat udara yang berhembus sangat nikmat.
“Kayaknya enak kalau setiap hari lewat sini, adem” ujar Tetehku dibelakang. Dan memang benar, aku tak pernah temukan suasana yang seperti ini sebelumnya. Setelah perjalanan jauh dari rumah yang memakan waktu setengah jam. Akhirnya terbayarkan dengan jalanan seperti ini.
“Cocok buat Pacaran” balasku bercanda. Reflek Teteh memukul bagian belakang Helmku. Segera aku reflek bicara Aduh kesakitan. Topik Pacaran ini sensitif.
Sampai di pintu masuk A, kami disambut pemandangan kampus yang begitu indah dipandang. Di pintu masuk A ini, kami tidak langsung disambut gedung gedung melainkan Halte untuk menunggu bus khusus kampus, juga taman yang menghampar luas. Sangat cocok untuk Pacaran.
Baru masuk beberapa meter, terdapat post satpam berjaga yang disampingnya terdapat peta luas menunjukan lokasi lokasi UTBK. Baru 100 meter, satpam yang tadinya duduk langsung berdiri dan tersenyum sedikit kearahku. Sepertinya beliau ini meminta kami untuk bertanya.
Jantungku berdegub lebih kencang.
Pemikiran pemikiran aneh bermunculan. Apakah aku salah masuk tanpa izin ke Kompleks
kampus seluas ini? Apakah waktunya tidak pas untuk survei? Apakah aku harus
membayar untuk survei? Apakah aku harus jungkir balik trus lari ngibrit kerumah
agar aku bisa survei? Sepertinya yang terakhir itu berlebihan.
“Mau kemana dek?” Pertanyaan simple yang membuatku takut. Tapi dengan senyuman dan perlakuannya yang ramah membuat hati ini sedikit leibh tenang. Kharismatik. Aku baru saja menemukan satpam yang baik hati hari ini. Sungguh langka.
“Survei tempat UTBK pak” jawab Tetehku dibelakang. Aku melanjutkan menyebutkan tempat UTBKku, dilanjut Teteh juga temanku yang ada dibelakang sana. Setelah mengetahui lokasi UTBK yang perlu kami ketahui. Satpam ramah tersebut langsung menunjukan arahnya.
Setelah paham dan mengerti, aku
langsung menarik gas motor dan menikmati taman luas Universitas Padjajaran ini.
“Teteh inget informasi yang tadi satpam itu bilang” aku bertanya, karena aku
sedikit lupa apa yang baru saja disampaikan. “Inget, dasar pelupa” sambil
memukul helmku. Aku aduh kesakitan untuk kedua kalinya.
Kami memutuskan untuk ke Fakultas
Sistem Informatika. Disinilah lokasi temanku UTBK. Ditambah Lokasi ini yang
paling dekat dengan Pintu masuk A. Kami memarkirkan motor tempat disamping
tenda yang mungkin khusus digelar selama UTBK ini. Tepat dibelakang kami
menyimpan motor, terdapat papan informasi mengenai UTBK.
Di mading tersebut tercantumkan
nama nama peserta UTBK Kemarin, dan yang akan melaksanakan UTBK besok. Karena waktu
pelaksanaan UTBK kami bertiga masih ada 10 hari lagi. Jadi nama temanku belum
tercantum disana.
Selain nama nama peserta,
terdapat juga petunjuk mengenai apa apa yang akan dilakukan selama UTBK. Juga
jadwal pelaksanaan UTBK. Dan setelah aku cermati jadwalnya, sepertinya UTBK ini
benar benar ngak boleh telat. Tapi masalahnya, sebagai peserta yang susah
bangun pagi. Sesi 1 cukup sulit, karena diharuskan jam 6:45 sudah ada dilokasi.
Dimading tersebut juga terdapat
denah Lab komputer yang akan dipakai dan tes apa saja yang akan dilakukan. Sungguh
sangat banyak persiapan. Dan setelah aku melihat apa saja yang dites. Aku menelan
ludah sendiri. Selama ini, aku belum belajar untuk UTBK. Doakan aku teman
teman.
Setelah puas melihat pemandangan
mading yang dipenuhi kertas informasi. Kita melanjutkan perjalanan menuju
lokasi yang kedua. Yakni lokasi UTBK-ku sendiri. Lokasinya ada di Fakultas
Matematika, lebih tepatnya lab kom Statistika.
Lokasinya cukup jauh dan memutar
dari lokasi yang pertama. Dilokasi kedua ini, mahasiswanya terlihat banyak
mengumpul. Mobil dan motor terparkir cukup banyak. Udaranya sejuk karena
terdapat banyak pepohonan yang ditanam disini. Berbeda dengan lokasi sebelumnya
yang lapang parkirnya luas namun sedikit pohon yang tertanam.
Namun anehnya, disini tidak ada tanda tanda akan dilaksanakannya UTBK. Tenda untuk menunggu, kursi juga mading tidak ada sama sekali. Spekulasi Teteh mengatakan, ruang tunggu UTBK dan informasi mengenai UTBK ada di dalam. karena bnayak mahasiswa, aku memutuskan hanya diam diparkiran sambil menikmati pemandangan kampus ini.
Lokasi ke 3 seharusnya gampang. Karena sejak tadi terdapat papan khusus yang menunjukan jalan menuju lokasi UTBK di Fakultas Kedokteran. Namun sialnya, kedokteran di Universitas Padjajaran ini banyak macamnya. Jadi setelah kami berkunjung ke loksai pertama, kami salah gedung. Yang kami kunjungi itu adalah lokasi UTBK untuk Fakultas Kedokteran di gedung C3, sedangkan Teteh itu di gedung C5.
Setelah lama berputar putar. Akhirnya
aku menyarankan Teteh untuk bertanya ke satpam yang berjaga di pintu masuk
fakultas ini. Dan ternyata benar. Lokasinya salah. Dari petunjuk pak satpam
baik hati 2 ini. Lokasinya jauh jika ditempuh, harus memutar.
Akhirnya kami keluar dari lokasi
pertama fakultas kedokteran. Dan kami cari Papan penunjuk yang menunjukan
lokasi UTBK untuk fakultas kedokteran lainnya. Setelah berjalan sekitar 500
meter. Akhirnya kami menemukan papan petunjuk untuk Kedokteran.
Sebelum masuk gerang, ada yang
aneh. Tempat ini ada Papan petunjuk namun sepi dan hampir tidak ada siapa
siapa. Dan juga tidak ada pos satpam yang berjaga di pintu masuk. Tapi karena
ada papan petunjuk, jadinya aku masuk ke lokasi.
Dan anehnya lagi, aku sulit
menemukan lokasi parkir motor. Jadi aku harus masuk lebih dalam ke area taman
gedung ini. Dan menemukan lokasi parkir yang cukup tertutup, dan ada bapak
bapak yang sedang berjaga. Segera aku memarkikan motor.
Baru saja beberapa detik lalu aku
memarkirkan motor. Satpam yang entah dari mana muncul dengan nada yang tinggi. “Mau
kemana?” kali ini satpamnya cukup menyeramkan. “Survei tempat pak” jawab Teteh.
“Bukan disini. Kamu lokasi UTBKnya dimana?” aku kesal sendiri mendengar jawaban
singat dan nada yang tinggi itu. Disertai rasa takut juga sih.
Lalu Teteh menyebutkan lokasi UTBKnya. “Makannya, kalau ada apa apa tanya satpam” ujarnya setelah menunjukan jalan menuju lokasi yang sebenarnya. Hei... selam perjalanan tadi aku tidak melihat ada post satpam, juga tidak melihat ada satpam disana. Ya mungkin memang aku tidak teliti, tapi di lokasi sebelumnya kami telah bertanya pada satpam. Dan patokan kami adalah papan petunjuk yang ada didepan pintu masuk... ugh.. cukup menyebalkan.
Nada tinggi itu mengambarkan ketegasan, menakutkan juga mengintimidasi. Bukannya rispek. Saya sebagai orang awam bisana nan polos ini justru kesal dengan yang seperti itu. Walau mungkin memang itu adalah pekerjaanya. Tapi aku memiliki perbandingan dengan 2 satpam ramah sebelumnya
Rasa dihati ini bercampur aduk, antara rasa bersalah, juga kesal dengan satpamyang satu ini. Singkat cerita. Akhirnya kami ke lokasi terakhir. Fakultas Kedokteran gedung C5. Di lokasi ini terdapat tanda tanda terjadinya UTBK. Ada kursi, juga Papan informasi mengenai peserta yang akan ikut ujian besok.
Dan kebetulan
sekali, gedung lokasi UTBK ini dekat dengan gedung fakultas Psikologi. Fakultas
yang dipilih Teteh untuk masuk Unpad ini. Ya semoga Kakakku ini bisa masuk
Unpad dengan aman, sentosa adil dan makmur. Semoga perjuangan belajar selama
berbulan bulan ini berbuahkan hasil ya...
Begitu saja cerita hari ini. Terimakasih.
Komentar
Posting Komentar